Wednesday 16 May 2018

Sejarah Peradaban Islam di Australia-KC



makalah/tugas bisa di request secara gratis yah
Sejarah Peradaban Islam di Australia
  1. Pengunjung Muslim awal
Nelayan dan pedagang Makassar tiba di pesisir utara Australia Barat, Australia Utara dan Queensland. Orang Makassar berdagang dengan Penduduk Asli dan mencari teripang yang mereka jual sebagai makanan di pasar Cina yang menguntungkan. Bukti-bukti dari pengunjung awal ini dapat ditemukan pada kesamaan beberapa kata bahasa Makassar dan Penduduk Asli pesisir Australia. Lukisan gua Aborijin menggambarkan perahu tradisional Makassar dan sejumlah peninggalan Makassar telah ditemukan di pemukiman Aborijin di pesisir barat dan utara Australia. Perkawinan antara Penduduk Asli dan orang Makassar diyakini pernah terjadi, dan lokasi pemakaman orang Makassar telah ditemukan sepanjang garis pantai.[1][3]
  1. Penunggang unta Afganistan dan masa colonial
Migran Muslim dari pesisir Afrika dan wilayah pulau di bawah Kerajaan Inggris datang ke Australia sebagai pelaut dan narapidana dalam armada pertama pendatang Eropa pada akhir dasawarsa 1700an. Populasi Muslim semi permanen pertama dalam jumlah yang signifikan terbentuk dengan kedatangan penunggang unta pada dasawarsa 1800an. Datang dari anak benua India, Muslim ini sangat vital bagi penjelajahan awal pedalaman Australia dan pembentukan layanan perhubungan. Salah satu proyek besar yang melibatkan penunggang unta Afganistan adalah pembangunan jaringan rel kereta api antara Port Augusta dan Alice Springs, yang kemudian dikenal sebagai Ghan. Jalur kereta api dilanjutkan hingga ke Darwin pada 2004. Para penunggang unta ini juga memegang peran penting dalam pembangunan jalur telegrafi darat antara Adelaide dan Darwin pada 1870 - 1872, yang akhirnya menghubungkan Australia dengan London lewat India. Melalui karya awal ini, sejumlah kota ‘Ghan’ berdiri di sepanjang jalur kereta api. Banyak dari antara kota-kota ini yang memiliki sedikitnya satu masjid, biasanya dibangun dari besi bergelombang dengan menara kecil. Namun, kehadiran kendaraan bermotor dan transportasi lori bermesin menandai akhir era penunggang unta. Sementara sebagian dari mereka pulang ke negara asalnya, yang lainnya bermukim di daerah dekat Alice Springs dan daerah lain di Australia Utara. Banyak yang menikah dengan penduduk Asli setempat. Keturunan penunggang unta Afganistan sejak itu berperan aktif dalam berbagai komunitas Muslim di Australia. Sejumlah kecil Muslim juga direkrut dari koloni Belanda dan Inggris di Asia Tenggara untuk bekerja di industri mutiara Australia pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20. Masjid pertama di Australia didirikan di Marree di sebelah utara Australia Selatan pada 1861. Masjid besar pertama dibangun di Adelaide pada 1890, dan satu lagi didirikan di Broken Hill (New South Wales) pada 1891.
C.    Pasca Perang Dunia Kedua
  1. menuju masyarakat modern serta majemuk
Jumlah umat Islam Australia modern meningkat dengan cepat setelah Perang Dunia Kedua. Pada 1947 - 1971, jumlah warga Muslim meningkat dari 2.704 menjadi 22.331. Hal ini terjadi terutama karena ledakan ekonomi pasca perang, yang membuka lapangan kerja baru. Banyak Muslim Eropa, terutama dari Turki, memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari kehidupan dan rumah baru di Australia. Pada Sensus 2006, tercatat 23.126 Muslim kelahiran Turki di Australia. Migran Muslim Bosnia dan Kosovo yang tiba di Australia pada dasawarsa 1960an memberi sumbangsih penting terhadap Australia modern melalui peran mereka dalam pembangunan Skema PLTA Snowy Mountains di New South Wales. Migran Libanon, banyak dari antara mereka adalah Muslim, juga mulai berdatangan dalam jumlah yang lebih besar setelah pecah perang saudara di Libanon pada 1975. Menurut Sensus 2006, tercatat 7.542 Muslim Australia kelahiran Bosnia dan Herzegovina dan 30.287 kelahiran Libanon. Muslim Australia sangat majemuk. Pada Sensus 2006, tercatat lebih dari 340.000 Muslim di Australia, di mana dari jumlah tersebut sebanyak 128.904 lahir di Australia dan sisanya lahir di luar negeri. Selain migran dari Libanon dan Turki, negara asal Muslim lainnya adalah[2][4]:
·    Afganistan 15.965
·    Pakistan 13.821
·    Banglades 13.361
·    Irak 10.039
·    Indonesia 8.656.
Dalam tiga dasawarsa terakhir, banyak Muslim bermigrasi ke Australia melalui program pengungsi atau kemanusiaan, dan dari negara-negara Afrika seperti Somalia dan Sudan. Masyarakat Muslim Australia saat ini sebagian besar terkonsentrasi di Sydney dan Melbourne. Sejak dasawarsa 1970an, masyarakat Muslim telah membangun banyak masjid dan sekolah Islam dan memberi sumbangsih yang dinamis terhadap rajutan multi-budaya masyarakat Australia.
Perkembangan Muslim di Australia dan agama-agama lain kecuali Kristen 1981-2006
Australia adalah salah satu masyarakat multi-budaya paling berhasil di dunia dan dibangun di atas demokrasi parlementer, negara hukum dan ekonomi pasar. Kini, Muslim makin menjadi bagian yang paling penting masyarakat majemuk dan modern Australia.
  1. Kemajemukan Masyarakat Muslim Australia
Masyarakat Muslim Australia merupakan kelompok majemuk yang berasal dari 120 negara. Sensus 2006 mencatat jumlah umat Muslim lebih dari 340.000 jiwa, lebih dari sepertiganya lahir di Australia. Mereka bagian yang bernilai dan dinamis dari kehidupan sosial dan budaya di semua negara bagian dan teritori. Generasi kedua dan ketiga Muslim Australia memainkan peran yang penting dalam membaurkan Muslim pendatang baru dari banyak latar belakang budaya, bangsa dan bahasa ke dalam keluarga Islam di Australia.
Ada sekitar 140 masjid dan mushola di kotakota di Australia. Beberapa di antaranya di fasilitas umum seperti bandara, universitas dan rumah sakit. Sebagai bagian dari kesatuan masyarakat mereka, tidak satu pun masjid Australia mengumandangkan adzan dengan pengeras suara. Jadwal sholat diterbitkan secara luas, termasuk di Internet. Masjid yang lebih besar dan pusat Islam memberikan layanan kepada masyarakat mereka seperti kegiatan kepemudaan, olahraga, wejangan kebudayaan bagi pendatang baru dan kegiatan sosial lainnya. Toko makanan dan restauran halal juga dapat ditemukan di banyak kota di Australia.
Muslim Australia telah memberikan sumbangsih penting dalam sejumlah besar usaha sosial, ekonomi, kebudayaan, keagamaan dan pendidikan. Namun demikian, di lingkungan sosial dan politik global akhirakhir ini, telah muncul ancaman terhadap kohesi sosial, keserasian dan keamanan. Pemerintah Australia menanggapi tantangan ini dengan mendorong dialog terus-menerus dengan umat Muslim dan kelompok masyarakat lainnya.

  1. Memajukan dialog dan mengembangkan pemahaman
Australia merangkul orang, agama dan bahasa dari setiap sudut dunia dan Pemerintah Australia bertekad memajukan toleransi antar masyarakat. Rencana Aksi Nasional untuk Membangun di Atas Kohesi sosial, Keserasian dan Keamanan dikembangkan pada 2005 dan 2006. Rencana Aksi Nasional merupakan hasil proses konsultasi masyarakat, termasuk masukan dari Kelompok Rujukan Masyarakat Muslim yang secara khusus didirikan, maupun proses Pertemuan Puncak Pemuda Muslim yang selenggarakan di berbagai kota di Australia dari Desember 2005 hingga Mei 2007.
Maksud dan tujuan Rencana Aksi Nasional adalah untuk memperkukuh kohesi sosial, memajukan keserasian dan mendukung keamanan nasional dengan mengatasi isolasi dan peminggiran di masyarakat yang dapat membuat seseorang rentan terhadap ide-ide anti-sosial dan merusak. Bidang fokus utamanya adalah pendidikan, lapangan kerja, pemersatuan masyarakat dan peningkatan keamanan nasional.
Kegiatan yang didanai oleh Rencana Aksi Nasional mencakup proyek-proyek di masyarakat seperti keterampilan kepemimpinan dan pendampingan untuk pemuda Muslim, loka karya seni yang berhubungan dengan kelompok lain dalam komunitas (satu proyek tentang komedi, musik rap dan puisi), interaksi antara pemuda Muslim dan non-Muslim di daerah, loka karya lintas-budaya untuk mengubah stereotipe yang lazim tentang Islam dan wanita, penerbitan buku untuk mengatasi salah tafsir tentang Islam, dan program olahraga yang mendorong pemuda Muslim, Penduduk Asli Australia, dan kelompok minoritas lain dan masyarakat luas.
Komisi Hak-hak Azasi Manusia dan Kesetaraan Kesempatan menyelenggarakan program untuk memajukan kohesi sosial dan menangkis pandangan diskriminatif dan intoleransi terhadap Muslim Australia. Salah satu dari program tersebut mengembangkan kemitraan antara masyarakat Muslim dengan layanan kepolisian. Departemen Imigrasi dan Kewarganegaraan mengelola perayaan Hari Harmoni secara nasional pada bulan Maret setiap tahun, yang menghimpun orang untuk memajukan nilai-nilai Australia dan merayakan partisipasi masyarakat. Ini merupakan hari untuk memahami dan menghayati manfaat tinggal di sebuah negeri yang merangkul nilai-nilai bersama tentang hormat, keadilan, partisipasi dan penerimaan.


  1. Bekerja bersama
Konsultasi dengan pemuda Muslim Australian merupakan bagian penting dari strategi pemerintah untuk menumbuhkan pemahaman budaya dan memerangi intoleransi. Kegiatan kepemudaan menghimpun sejumlah pemuda Muslim Australia untuk membicarakan masalahmasalah keprihatinan dan kemungkinan pemecahan.
Banyak lembaga swadaya masyarakat menyelenggarakan kegiatan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman Islam di masyarakat. Organisasi-organisasi tersebut termasuk:
·    Dialog Nasional Australia antara umat Kristen, Muslim dan Yahudi, yang memberi kesempatan bagi badan nasional dari masing-masing agama untuk berhimpun untuk mengembangkan pemahaman dan keserasian dalam konteks Australia
·    Federasi Dewan Islam Australia adalah anggota Kemitraan Organisasi Keagamaan Australia (APRO). APRO menghubungkan kelompok-kelompok keagamaan dengan kelompok multibudaya dan migrant, contoh bagaimana agama dan masyarakat etnik dapat bekerja sama di Australia
·    Pusat Dialog di Universitas La Trobe di Melbourne dan Dewan Islam Victoria, dengan dukungan pemerintah negara bagian, telah mendirikan loka karya bagi para pemimpin Muslim muda untuk bertemu pengambil-keputusan dan mengembangkan keterampilan pembelaan mereka.
Australia juga bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain untuk mendorong saling menghormati, pemahaman dan kerja sama antara berbagai agama dan budaya yang berbeda-beda. Misalnya, Australia telah memupuk kerja sama antar-agama kawasan melalui keterlibatan dalam Dialog Antar Agama Kawasan sebagai sponsor bersama dengan Indonesia, Selandia Baru dan Filipina.
Pada Desember 2009, Parlemen Agama Dunia akan diselenggarakan di Melbourne. Delegasi Muslim akan menjadi bagian dari 8.000–12.000 orang yang diharapkan hadir. Sebagai kota multi-agama, multi-bahasa dan multi-budaya, Melbourne adalah tempat yang ideal untuk menyelenggarakan pertemuan antara agama terbesar di dunia.


PERKEMBANGAN ISLAM DI BENUA AMERIKA, EROPA DAN AFRIKA
A.   Sejarah Singkat Perkembangan Islam di Dunia
Islam pertama kali berkembang di Mekkah dan Madinah serta wilayah Hijaz, semenanjung Arab. Jika dilihat dari sisi kebudayaan dan peradaban, daerah ini sebenarnya tidak terlalu istimewa, apalagi jika dibandingkan dengan peradaban Bizantium (Romawi Timur) dan Sassania (Persia) yang dominan pada awal kemunculan dan perkembangan Islam. Namun, dalam waktu yang relatif singkat, kedatangan dan penyebaran Islam telah mengangkat posisi Mekkah dan Madinah, serta jazirah Arab pada umumnya sebagai tempat bermula dan berkembangnya peradaban Islam.
Wilayah kekuasaan Islam berkembang pesat pada masa Bani Ummayah (41-133 H)/661-750 M), ekspansi wilayahnya sampai ke Spanyol. Sementara itu, peradaban Islam mengalami pucak kejayaan pada masa Bani Abbasiyah (132-656 H/750-1258 M). Masa pemerintahan yang lebih kurang 524 tahun, banyak melahirkan tokoh-tokoh ilmuwan dan para filsuf yang sangat disegani.
Perkembangan Islam selanjutnya ke pelosok penjuru dunia tidak dilakukan melalui penaklukan wilayah, seperti pada masa Bani Umayyah. Namun, ajaran Islam disebarkan melalui jalur dakwah yang halus, bijaksana dan menarik, yang disampaikan oleh para ulama ke berbagai belahan dunia. Penyebaran Islam melalui dakwah inii sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nahl(16) : 125 “Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”
Profesi para ulama tersebut bermacam-macam misalnya pedagang, tokoh pemerintahan, bahkan intelektual muslim, terutama pada masa-masa sekarang. Penyebaran Islam oleh kaum intelektual muslim misalnya dilakukan oleh Prof. Ismail Al-Furuqi (wafat 1986) dan Prof. Wazlur Rahman (wafat 1988) di Amerika Serikat. Mereka berdua mengkaji tentang Islamisasi ilmu pengetahuan dan mendirikan Institut International pemikiran Islam tahun 1981. Penyebaran Islam melalui kaum intelektual muslim ini terbukti sangat besar pengaruhnya di Amerika Serikat.
Faktor lain yang mendorong perkembangan Islam di seluruh dunia adalah ajaran Islam itu sendiri, yaitu :
1.        Islam merupakan agama fitrah, artinya ajaran Islam tidak ada yang bertentangan dengan hati nurani manusia, tidak memberatkan dan tidak membebani. Allah SWT sama sekali tidak menjadikan sedikit pun kesulitan bagi umat manusia dalam hal agama (Q.S Al-Hajj(22):78). “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik- baik Penolong”. Allah menghendaki kemudahan untuk seluruh hamba-Nya dan tidak menghendaki kesukaran bagi mereka (Al-Baqoroh (2) : 185)” (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.


2.        Islam sebagai agama rasional, baik dalam akidah, ibadah dan akhlak
3.        Islam sebagai agama yang mendorong kemajuan, pedoman hidup yang sempurna dan sebagai bagi seluruh alam.

B.   Perkembangan Islam di Benua Amerika
1.     Amerika Serikat(1% 3,011,399 jiwa)
Kaum Muslim kulit hitam di Amerika Serikat jumlahnya cukup besar. Pada tahun 1931 M, atas prakarsa Wallace Fard Muhammad didirikanlah Organisasi Black Muslim (Kaum Muslim Kulit Hitam) di Detroit, yang juga dikenal dengan sebutan Nation of Islam (NOI = Bangsa Islam). Pada tahun 1934 M, Wallace Fard Muhammad meninggalkan Amerika. Kemudian organisasi Black Muslim dipimpin oleh Elijah Muhammad (1897 - 1975 M). Elijah adalah putra seorang pendeta Baptis di Georgia, yang pergi ke Detroit untuk mencari kerja dan menjalin hubungan akrab dengan Wallace F.M. Elijah Muhammad membuka markas besar organisasi Black Muslim ini di Chicago. Selama kepemimpinannya, organisasi ini mengalami konsolidasi yang kukuh, dan tumbuh dengan pesat. Banyak tokoh-tokoh yang masuk Islam, seperti Malcolm Little (Malcolm X), anak seorang pendeta baptis dan seorang orator ulung, yang setelah menunaikan ibadah haji, namanya diganti menjadi Al-Hajj Malik Al-Shabaz. Begitu pun dengan bekas juara tinju kelas berat Cassius Clay, yang kemudian namanya diganti menjadi Muhammad Ali. Pada masa kepemimpinan Elijah Muhammad, telah terbit “Muhammad Speaks” yang kemudian diganti nama menjadi Bilalian News (Kabar Kaum Bilali atau Muslim Kulit Hitam). Elijah Muhammad meninggal dunia pada tanggal 25 Februari 1975. Adapun jasa-jasa Elijah Muhammad antara lain :
a.       Membangun banyak masjid dan sekolah. Di bidang organisasi, ia telah meninggalkan jamaah yang besar dan teratur. Di bidang ekonomi, ia telah mewariskan uang senilai lebih kurang 80 juta dolar yang ditanam di berbagai perusahaan.
b.       Telah berhasil mengangkat martabat kaum Muslim negro dalam bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan.
Adapun yang menggantikan Elijah Muhammad sebagai imam ialah putranya, yang bernama Waris Deen Muhammad atau Warisuddin Muhammad. Mengenai usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Warissuddin Muhammad, antara lain :
                                      i.      Meningkatkan usaha dakwah Islam, yang tidak saja ditujukan kepada orang orang berkulit hitam, tapi kepada seluruh umat manusia, apa pun warna kulitnya ;
                                    ii.      Meluruskan ajaran-ajaran yang kurang tepat yang telah diajarkan oleh para pendahulunya, dengan mengembalikannya kepada tuntunan AI-Qur’an dan Hadis. Ia berusaha memantapkan dua kalimat syahadat kepada para pengikutnya ;
                                  iii.      Mendorong para pengikutnya untuk mengambil bagian dalam kehidupan sosial dan politik negara yang lebih luas ;
                                  iv.      Mengubah nama Nation of Islam (NOI) menjadi World Community of Islam in the West (WCI = Komunitas Dunia Islam di Barat) pada tahun 1976 M. Ini dimaksudkan agar sasaran dan dakwah Islam lebih luas lagi. Selain itu, ia juga mempopulerkan sebutan Bilalian People atau Bilalian American sebagai pengganti da Black Muslim ;
                                    v.      Membentuk Majelis Imam (Council of Imam) pada tahun 1976. Majelis ini terdiri dari 6 orang. Setiap imam mengkoordinir kegiatan Islam di wilayahnya masing-masing, seperti pengumpulan dan penyaluran zakat, penyelenggaraan pendidikan, urusan dakwah, dan perdagangan ;
                                  vi.      Membenahi tata tertib di dalam masjid, yaitu menyingkirkan kursi-kursi dalam masjid akibat pengaruh gereja, maka sejak Warisuddin menjadi imam, kursi-kursi itu ditiadakan. Demikian juga ia telah menghilangkan kebiasaan umat Islam kulit hitam yang suka berpuasa pada setiap bulan Desember, di mana Imam Warisuddin menegaskan bahwa kewajiban puasa bagi umat Islam itu harus seragam, yaitu pada setiap bulan Ramadhan ;
                                vii.      Mengganti nama “World Community in the West” menjadi “American Moslem Mission (AMM)” pada tanggal 30 April 1980. Perubahan ini dimaksudkan sebagai penegasan bahwa tugas pokok organisasi ini adalah dakwah (mission), sebagai organisasi bersifat nasional (bangsa Amerika), dan kaum Muslim Amerika menjadi bagian dari umat Islam dunia. Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Warisuddin Muhammad tersebut disambut baik oleh para pemimpin dunia Islam, sehingga pada tahun 1978 M Warisuddin diundang untuk menghadiri Konferensi Menteri Luar Negeri Negara-Negara Islam. Ia mendapat gelar “Mujaddid”, yang artinya pembaharu. Jumlah masjid di Amerika Serikat cukup banyak, baik yang didirikan oleh kaum Muslim kulit hitam maupun oleh Muslim lainnya. Masjid yang indah terlerak di Washington, yang dibangun pada tahun 1952. Sedangkan masjid yang paling besar terlerak di Detroit, yakni Islamic Center Detroit yang dibangun anrara tahun 1962 - 1968 oleh para jamaah, atas bantuan pemetintah Saudi Arabia, Mesir, Iran, dan Libanon. Masjid tersebut dilengkapi dengan perpustakaan yang berisi buku-buku Islam berbahasa Inggris. Di Kanada jumlah umat Islam cukup banyak, hal ini ditandai dengan terdapatnya masjid hampir di setiap kota besar. Bahkan banyak bangunan lain yang dijadikan tempat ibadah. Masjid yang pertama dibangun di Kanada, bahkan salah satu masjid tertua di Amerika Serikat, adalah Masjid Ar-Rasyid di Edmonton Alberta, didirikan tahun 1931 M. Selain itu, organisasi- organisasi Islam pun banyak terdapat di Kanada.
2.     Venezuela(1,35% 191,082 jiwa)
Saat ini, Islam banyak menarik hati warga Latin. Jumlah mualaf dari kalangan hispanik meningkat cukup drastis. Fenomena yang terjadi pasca peristiwa 9/11 tersebut pun terjadi di salah satu negeri Latin, Venezuela.
Data dari Laporan Kebebasan Beragama Internasional Departemen Luar Negeri AS menunjukkan, pada tahun 2011 terdapat lebih dari 100 ribu Muslim di Venezuela. Dengan kata lain, Islam hanya mengambil bagian 0,5 persen dari total populasi negara di Amerika Selatan tersebut. Minoritas, namun muslimin dapat hidup nyaman disana.
Menurut laporan yang sama, sebagian besar muslimin Venezuela terkonsentrasi di Nueva Esparta dan Caracas. Ibu kota Venezuela, Caracas, menjadi rumah bagi sekitar 15 ribu. Sebuah masjid terbesar kedua Amerika Latin juga berdiri kota terbesar Venezuela tersebut. Meski jumlah muslimin dari kalangan penduduk asli cukup banyak, namun muslimin Caracas didominasi para imigran dari Timur Tengah seperti Palestina, Lebanon, Suriah dan Turki.
Jika menilik sejarah Caracas, atau lebih umumnya Venezuela, maka negeri ini merupakan lokasi penyebaran dakwah Katolik Roma oleh para pelaut Spanyol. Tak heran jika katolik menjadi agama mayoritas disana. Lalu bagaimana Islam masuk di lokasi penancapan salib Spanyol sejak tahun 1498 tersebut?
Islam datang ke Caracas, Venezuela, bersamaan dengan datangnya Islam di Benua Latin. Disebutkan bahwa Islam datang pertama kali dibawa oleh para budak Afrika yang dibawa ke negara-negara Latin seperti Brazil, Venezuela, Colombia, dan Kepulauan Carribean. Di abad ke-16, ketika system budak dihapuskan, mereka membentuk komunitas muslim dan bergabung dengan para pendatang lain dari negeri Islam. Di tahun 1850an, terdapat gelombang imigran yang cukup besar dari tanah Arab.
Berawal dari mereka lah, Islam dikenal di tanah Latin, termasuk di Kota Caracas. Dakwah makin menggeliat. Jumlah mualaf terus bertambah. Komunitas muslim makin besar. Mereka hidup ditengah warga mayoritas dengan damai. Sikap toleransi cukup tinggi di kota yang berlokasi di Venezuela utara itu. Pemerintah juga menghormati warga muslim meski jumlahnya sangat minim.
Muslimin Caracas juga sangat giat menampilkan wajah Islam sesungguhnya. Mengingat isu terorisme muslim yang merambah di seluruh negeri terutama di Barat. Mereka memiliki beberapa organisasi Islam seperti Caribe Islam Margarita-La Comunidad Islamica Venezolana dan Centro Islamico de Venezuela.
Untuk kehidupan sehari-hari, mereka tak banyak mengalami kesulitan. Bagi para muslimah pun bebas mengenakan jilbab kemanapun mereka pergi. Muslimin Caracas juga giat menyuarakan hak-hak muslimin di Palestina, ataupun menyuarakan pembelaan Islam yang menjadi target islamophobhia.
Terdapat sebuah masjid di Caracas yang menjadi masjid terbesar di Venezuela, bahkan terbesar kedua se-Amerika Latin setelah Masjid King Fahd di Buenos Aires. Masjid Sheikh Ibrahim Al-Ibrahim, demikian nama masjid yang diambil dari nama pendirinya.
Berada di ibu kota, masjid tersebut menambah keindahan tersendiri. Menara masjid menjulang 113 meter diantara gedung-gedung tinggi. Tak jauh dari masjid terdpat sebuah cathedral dan Synagog yang menunjukan toleransi beragama warga Caracas. Bangunan masjid begitu megah dan dapat menampung hingga 3.500 jamaah. Area masjid pun sangat luas, yakni sekitar 5 ribu meter persegi.
Lokasi masjid begitu strategis dengan dihimpit jalan raya dan dekat dengan jalur kereta. Tepatnya, masjid berada di ruas jalan arteri utama Caracas, Avenida Libertador. Di sekitarnya banyak bangunan penting seperti kantor perusahaan negara, museum, gedung teater hingga kebun raya. Alhasil, kubah dan menara masjid pun menjadi pewarna cantik pemandangan kota.

C.   Perkembangan Islam di Benua Eropa
1.      Austria(4,2% 344,391 jiwa)
Sejumlah besar Muslim hidup di bawah pemerintahan Austria ketika Bosnia-Hercegovina dianeksasi oleh Austria-Hongaria pada 1908. Banyak dari Muslim Austria memiliki akar di Turki dan orang lain datang dari Balkan selama perang tahun 1990-an - sebagian karena ikatan sejarah.
Sejak lama di Austria, Islam diakui sebagai salah satu agama resmi negara.
Hal ini berarti agama ini juga masuk dalam kurikulum pengejaran di sekolah-sekolah. Wina secara historis dianggap sebagai titik di mana dunia Islam mencapai titik paling barat. Sebuah pertempuran penting di Austria pada abad ke-16 menandai awal kemunduran Turki Ottoman.


2.      Belgia(4% 415,689 jiwa)
Kaum muslimin Belgia umumnya tinggal di kota-kota besar seperti Brussell, Charleroi dan lain-lain. Mayoritas kaum muslimin Belgia adalah kaum emigran dari beberapa negara Islam dan Arab. Menurut hasil penelitian setiap seribu warga muslim terdapat tiga atau empat muslim asli Belgia. Diperkirakan kaum muslimin pertama datang ke Belgia setelah Perang Dunia II.
Hampir 90 % muslimin Belgia sebagai pekerja imegran (asing). Hanya 5 % yang berstatus sebagai mahasiswa. Selebihnya, 60 % rata-rata usia mereka berkisar 25 tahun kebawah. Kondisi ekonomi mereka cukup baik, jika dibanding dengan saudara mereka di negaeri asalnya. Pendapatan mereka rata-rata perbulan antara 1300 s/d 1600 dollar US (sekitar empat juta rupiah). Jumlah pendapatan itu belum termasuk tunjangan keluarga, tunjangan pensiun dan lain-lainnya. Fenomena pengangguran di sebagian kalangan kaum muda di negeri itu, sering dijadikan alasan kelompok rasialis untuk memusuhi Islam dan kaum muslimin.
Pada tanggal 24/4/1984 M, pihak Kerajaan mengeluarkan satu keputusan yang mengakui Islam sebagai salah satu dari tiga agama resmi di Belgia. Dari surat keputusan tersebut warga muslim Belgia mendapatkan beberapa hal positif diantaranya :
a.       Islam sebagai salah satu bidang studi resmi yang diajarkan di sekolah -Sekolah milik Pemerintah Belgia ;
b.       Pihak Pemerintah berkewajiban menyiapkan dana dan tenaga pengajar Agama Islam pada setiap sekolah yang ada pelajar muslimnya ;
c.       Kaum muslimin diperbolehkan membangun tempat peribadatan berupa masjid, musholla atau Islamic Centre. Jumlah masjid dan Islamic Centre yang bertebaran di berbagai kota di Belgia sekitar 300 buah (di kota Broxelle saja terdapat 40 buah masjid, musolla dan Islamic Centre) ;
d.       Kaum muslimah diperbolehkan menggunakan foto berjilbab pada kartu tanda pendudu (ktp), passport dan surat surat resmi lainnya ;
e.       Kaum muslimin dibenarkan melaksanakan pemakaman jenazah secara Islam. Namn, hingga sekarang belum disediakan tanah khusus buat pekuburan Islam. Akibatnya, tidak sedikit warga Muslim yang meninggal langsung diterbangkan ke negara asalnya untuk dimakamkan).
Di antara yayasan sosial dan lembaga keIslaman atau organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa yang terkenal di Belgia adalah :
a.        Persatuan Pelajar dan Pemuda Muslim Eropa ;
b.        Persatuan Pelajar Muslim Eropa (Muslim Student Union) ;
c.        Jamaah Dakwah dan Tablig ;
d.        Haiatul Igostah Al-Islamiyah (Islamic Relief Organisation) ;
e.        Islamic Centre Brussel ;
f.         Lembaga Para Imam Mesjid (Dibawah naungan Rabitah Alam Islamy) ;
g.        Persatuan Mesjid Belgia.

Banyak tantangan dan hambatan yang dialami oleh siswi di Belgia, diantaranya :
1)    adanya kebijakan politik rasial. Ini merupakan tantangan besar bagi kaum muslimin Belgia. Masalah jilbab, terlepas dari pengakuan resmi pihak kerajaan , masih menjadi masalah di kalangan siswi muslimah. Sebab, masih sering mendapat perlakuan tidak adil di sekolah maupun tempat kuliah. Para orang tua dan wali murid sering mengajukan protes dan demonstrasi ke pihak sekolah dan university yang melakukan tindakan diskriminatif terhadap para siswi muslimah;
2)    jumlah sekolah milik pemerintah yang mengajarkan bidang studi agama Islam (menurut data tahun 1993) sebanyak 468 buah sekolah dengan jumlah tenaga pengajar sekitar 348 orang guru. Sedangkan jumlah siswanya mencapai 24.051 siswa/i. Pada awalnya pihak Islamic Centre dan Yayasan Dakwah dipercayakan untuk mendatangkan tenaga guru agama dari negara-negara Arab dan Islam, khususnya mereka yang telah menyelesaikan studinya di S1 pada jurusan agama, tapi sekarang izin itu telah dicabut dan mengharuskan tenaga pengajar agama dari kaum muslimin warga Belgia atau mereka yang telah memiliki izin tinggal resmi (ressident permit) dari Kerajaan. Sementara kemampuan mereka dalam mengajaar agama Islam belum memadai ;
3)    minimnya pengetahuan agama yang dimiliki para Imam masjid serta sempitnya wawasan keIslaman yang ada pada sebagian para da’i, terutama yang menyangkut fiqh realitas (Fiqhul Waaqi’), yang sering menimbulkan kesalah pahaman antara pihak penguasa dan komunitas Islam berkaitan dengan konsep politik pembauran yang dicanangkan pihak Kerajaan ;
4)    tidak adanya yayasan resmi yang mewakili kaum muslimin di pemerintahan dan tidak memiliki wakil kaum muslimin di parlemen yang dapat menyuarakan hak mereka.
3.      Spanyol(2,3% 930,308 jiwa)
Kaum Muslim yang mendiami Spanyol dewasa ini terdiri dari keturunan umat Islam yang terusir pada peristiwa Reqonquista (1492 M), kaum imigran pencari kerja yang bertempat tinggal di Spanyol hanya untuk sementara, dan kaum imigran yang menetap di Spanyol. Mereka berasal dari Maroko, Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Pada tahun 1992, terdapat kesepakatan antara pemerintah Spanyol dan Comission Islamica Espana (Komisi Islam Spanyol), yang isinya :
a.       Kaum Muslimin diizinkan untuk memberikan pengajaran agama di sekolah negeri ataupun swasta ;
b.       Kaum Muslimin diberi izin membangun sekolah yang dikelola sendiri. Izin melaksanakan ibadah di angkatan bersenjata, rumah sakit, dan penjara. Memperoleh keringanan pajak. Izin merayakan hari raya keagamaan dan difasilitasi untuk memperoleh makanan halal.
4.      Jerman(4,9% 3,713,639 jiwa)
Sebagian besar penduduk Muslim di negeri ini berasal dari Turki, dan mereka tetap mempertahankan hubungan kuat ke Turki. Juga, orang-orang yang datang dari Bosnia dan Kosovo selama Perang Balkan.
Sampai saat ini umat Islam dianggap "pekerja tamu", yang suatu hari akan meninggalkan negara itu.
Isu kekerasan rasis adalah masalah yang sensitif, dengan pihak berwenang mencoba berbagai strategi untuk mengeliminir hal itu. Berbagai langkah diambil pihak berwenang untuk meningkatkan persatuan.
5.      Belanda(6,5-7% 1.011,384 - 1.094,237 jiwa)
Integrasi Muslim tetap menjadi perhatian pemerintah Belanda, terutama setelah pembuat film kritis Islam dibunuh pada tahun 2004 oleh seorang Islam radikal.
Adanya ketegangan yang disebabkan adanya anggapan dari beberapa pihak bahwa pelaku kejahatan adalah sejumlah pemuda muslim, selain itu ketegangan juga muncul karena masalah pengangguran.
Masuknya muslim, terbesar berasal dari bekas koloni Belanda di Suriname dan Indonesia. Juga, kelompoak Somalia, Turkey and Morocco. Belanda adalah Negara yang mendukung multikulturalisme.
6.      Inggris(2,8% 1,6juta jiwa)
UK(United Kingdom) memiliki sejarah panjang kontak dengan umat Islam, hubungan ini dari Abad Pertengahan dan seterusnya. Pada abad 19 orang-orang Yaman datang untuk bekerja di kapal, membentuk komunitas muslim pertama di Negara itu.Tahun 1960-an, sejumlah besar umat Islam tiba, mereka berasal dari di bekas koloni Inggris yang mendapat tawaran pekerjaan di Inggris.
Diantaranya dari Afrika timur Asia, Asia selatan. Masyarakat muslim juga terbentuk karena lahir di Inggris dan menjadi warga Negara, setidaknya mencapai 50 persen. Komunitas islam lainnya adalah berasal dari Turki, Iran, Irak, Afghanistan, Somalia dan Balkan juga ada. Sensus tahun 2001 menunjukkan sepertiga dari penduduk Muslim berusia di bawah 16 tahun- proporsi tertinggi untuk grup manapun.
Yang menjadi persoalan di sini adalah tingginya tingkat pengangguran, rendahnya tingkat kualifikasi dan rendah kepemilikan rumah. Inggris juga mendukung multikulturalisme, sebuah gagasan yang dianut oleh negara-negara lain yang, secara umum bermakna menerima semua budaya memiliki nilai yang sama dan pemerintah terlibat melindungi kelompok minoritas.
7.      Perancis(7,9-10% 5,396,555 - 7,371,819)
Jumlah penduduk Muslim di Prancis cukup banyak. Mereka berasal dari Aljazair, Maroko, Tunisia, Afrika, Sub Sahara, wilayah Laut Hitam, dan dari berbagai wilayah Timur Tengah (Mesir, Libanon, Suriah, Yordania, dan Irak) dan Asia Tengah (Turki, Iran, Afganistan, dan Pakistan). Pada tahun 1992, di Prancis terdapat sekitar 1.300 organisasi Muslim. Di antara organisasi-organisasi tersebut, ada yang hanya bergerak di bidang keagamaan, terutama dakwah, seperti Jama’ah At-Tablig Wa ad Dakwah dan Foiet Pratique (Iman dan Praktik), ada juga organisasi yang menjadikan agama bukan sebagai satu-satunya tema pokok kegiatan, misalnya: Generation Egalite (Generasi Kesamaan), France Plus (Prancis Plus), dan Generation Beur (Generasi Emigran Afrika Utara). Organisasi- organisasi yang kebanyakan anggotanya berusia muda tersebut sering menyampaikan protes ketidaksetujuan mereka dijadikan warga kelas dua di Prancis. Selama beberapa tahun terakhir ini, ada upaya untuk mengkoordinasi organisasi- organisasi kaum Muslim di Prancis yang cukup banyak itu. Hal ini ditandai dengan didirikannya organisasi-organisasi seperti :
a.       Federation Nationale des Musulmans de France (FNMF = Federasi Nasional Muslim Prancis) ;
b.       Union des Organisation Islamiques de France (UDIF = Serikat Organisasi Islam Perancis) ;
c.       Conceil Relegieux de Islam en France (CORIF = Dewan keagamaan Islam di Perancis). CORIF didirikan pada 6 November 1989 di bawah Departemen Dalam Negeri. Dewan ini beranggotakan 15 orang pemuka Muslim Prancis, yang tugasnya melakukan pengkajian mengenai masalah-masalah kaum Muslim Prancis.
Selain banyaknya organisasi-organisasi Islam, keberadaan kaum Muslimin di Prancis itu ditandai dengan :
a.       Didirikannya masjid-masjid, pemukiman-pemukiman warga Muslim, dan sekolah- sekolah untuk warga Muslim ;
b.       Makin banyaknya wanita yang berjilbab di jalan-jalan ;
c.       Mengadakan pameran buku-buku Islam di Prancis ;
d.       Banyaknya toko-toko yang menyediakan makanan-makanan halal ;
e.       Berkembangnya beberapa kelompok tarekat (kelompok sufi), seperti Tarekat Qadiriah, Tarekat Tijaniah, Tarekat Naqsyabandiah, dan Tarekat Bektasyi. Selain di Spanyol dan Prancis, kaum Muslim di Benua Eropa juga terdapat di negara-negara lainnya.



8.      Italia(1,4-2% 814,068-1,354,901 jiwa)
Populasi Muslim beragam, kelompok terbesar datang dari Maroko, selebihnya dari Afrika Utara, Asia selatan, Albania, dan Timur Tengah. Kebanyakan mereka datang dari tahun 1980-an dan seterusnya, banyak dari mereka awalnya sebagai mahasiswa.
Pemerintah Italia berusaha menciptakan hubungan yang baik antara negara dan komunitas muslim. Rata-rata angka kelahiran bayi muslim di Italia lebih dari 160.000 jiwa. Banyak penduduk muslim memiliki hak untuk tinggal dan bekerja di Italia, meski bukan warga negara.
9.      Rusia(13-16% 15,137,775 - 22,792,885 jiwa)
Islam di Rusia adalah agama terbesar kedua setelah Kristen Ortodoks, yakni sekitar 21- 28 juta penduduk atau 15 - 20 persen dari sekitar 142 juta penduduk. Kehidupan Muslim di Rusia saat ini juga kian membaik dibanding masa Komunis dulu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia, pemimpin Rusia (Vladimir Putin) memasukkan menteri Muslim dalam kabinetnya dan mengakui eksistensi Muslim Rusia.
Muslim pertama di wilayah Rusia terkini adalah masyarakat Daghestani di (kawasan Derbent) selepas penaklukan Arab (abad ke-8). Negeri Muslim yang pertama adalah Volga Bulgaria pada tahun 922. Kaum Tatar mewarisi agama Islam dari negeri itu. Kemudian kebanyakan orang Turki Eropa dan Kaukasia juga menjadi pengikut Islam. Islam di Rusia telah mempunyai kewujudan yang lama, melebarkan ke seawal penaklukan kawasan Volga Tengah pada abad ke-16, yang membawa orang Tatar dan berkenaan Orang Turki di Volga Tengah ke dalam negeri Rusia. Pada abad ke-18 dan ke-19, taklukan Rusia di Caucasus Utara membawa orang-orang Muslim dari kawasan ini– Dagestan, Chechen, Circassia, Ingush, dan lain-lain ke dalam negara Rusia.
Menurut United States Department of State, terdapat sekitar 21-28 juta jumlah penduduk Muslim di Rusia, sekurang-kurangnya 15-20 persen jumlah penduduk negara ini dan membentukkan agama minoritas yang terbesar. Masyarakat besar Islam dikonsentrasikan di antara warga negara minoritas yang tinggal diantara Laut Hitam dan Laut Kaspia: Adyghe, Balkar, Nogai, Orang Chechnya, Circassian, Ingush, Kabardin, Karachay, dan banyak bilangan warga negara Dagestan. Di Volga Basin tengah ada penduduk besar Tatar dan Bashkir, kebanyakan mereka Muslim. Banyak Muslim juga tinggal di Perm Krai dan Ulyanovsk, Samara, Nizhny Novgorod, Moscow, Tyumen, dan Leningrad Oblast (kebanyakannya kaum Tatar).
Abdullahi Ahmed An-Na’im dalam bukunya Islam dan Negara Sekuler mengatakan bahwa ketika federasi Rusia terbentuk setelah jatuhnya Uni Soviet, hubungan antara negara dan agama ditata ulang, baik melalui undang-undang dasar maupun undang-undang. Pasal 14 Undang-Undang Dasar Federasi menyatakan bahwa Rusia sebagai negara sekuler sehingga tidak akan ada negara yang dibangun berdasarkan satu agama tertentu. Undang –Undang Dasar juga menyebutkan bahwa semua asosiasi keagamaan memiliki posisi setara di depan hukum.
Abdullahi Ahmed An-Na’im juga menuliskan bahwa setelah kebijakan “Perestroika”-nya Gorbachev, hubungan antara negara dan sekte-sekte keagamaan dinormalisasikan kembali oleh undang-undang (law) tahun 1990 tentang “kebebasan beragama”. Pada dekade inilah, jumlah organisasi agama yang terdaftar naik hingga 20.000 organisasi. Hanya setengah di antara organisasi-organisasi tersebut yang merupakan organisasi Kristen Ortodoks Rusia, yang berarti bahwa jumlah agama minoritas telah berkembang selama masa itu. organisasi-organisasi tersebut kini diperbolehkan untuk mengorganisasi massa, dan boleh terlibat dalam kegiatanmisi keagamaan dan social. Kepercayaan terhadap agama naik, dari kira-kira 20% pada 1980 menjadi 48% pada akhir 1990-an.
Maka, salah satu agama yang berkembang pesat di negara tersebut setelah Kristen Ortodoks Rusia adalah Islam. Data terakhir mencatat populasi muslim negara itu mencapai 25 juta jiwa. Dengan jumlah itu, Rusia menjadi negara dengan pemeluk Islam terbesar di benua Eropa.
Komunitas muslim yang selama era Soviet tertindas dan terisolasi, kini bisa melaksanakan kegiatan keagamaan dengan begitu semarak. Seorang warga Negara Indonesia, Muhammad Aji Surya dalam tulisannya kepada Republika mengungkap jumlah pemeluk Islam di Rusia demikian banyak. Karena itu, prediksi umat Islam akan menjadi mayoritas di Rusia, tampaknya bukan suatu hal yang mustahil.
Faktor utama dari meningkatnya populasi muslim di Rusia selain runtuhnya Soviet adalah kelahiran. Konon, diantara komunitas agama lain di Rusia, pemeluk Islam dalam merencanakan keluarga tidak memikirkan betapa sulitnya biaya hidup di Rusia. Bagi komunitas muslim, melahirkan generasi baru yang islami merupakan misi yang jauh lebih berharga ketimbang memikirkan kesulitan hidup di Rusia. Pakar Asia Tengah, Muhammad Salamah, dalam sebuah seminar tentang Islam di Rusia mengatakan, puluhan pengkaji akademisi di Rusia telah menyimpulkan, berdasarkan perkembangan yang terlihat dari negara-negara Muslim pecahan Uni Soviet ini, maka pada tahun 2050 nanti negara Rusia diprediksikan akan menjadi bagian dari negara Islam.
Salamah kemudian menambahkan, sejak 20 tahun lalu dirinya terus mengamati perkembangan Islam di Rusia. Semenjak Muslim di sana berada di bawah pemerintahan yang komunis dan mengalami masa-masa pengekangan, seperti dilarangnya membawa mushaf Al Qur’an, masjid-masjid di tutup, hingga akhirnya sekarang, Muslim Rusia telah mendapatkan hak-hak mereka dengan baik. Dan Islam pun kini menjadi agama kedua di negeri itu.
Salamah juga mengatakan penyebaraan Islam di Rusia berjalan damai. Bahkan dirinya telah mendirikan sebuah Universitas Islam di Moskow, dan mengajarkan tentang apa itu agama Islam, termasuk kepada para politisi senior negeri itu, di antaranya adalah Vladimar Putin, Perdana Menteri Rusia.
Jadi, semua itu mengindikasikan bahwa kondisi Islam dan Musilm di Rusia saat ini jauh lebih baik dari ketika masa komunis. Toleransi antar umat beragama juga mulai tanpak.
10.  Turki(94-99% 66,889,128 - 70,047,060 jiwa)
Meskipun Turki adalah negara sekuler, Islam adalah bagian penting dari kehidupan Turki. Keinginannya bergabung dengan Uni Eropa sebagai anggota mendapat penentangan dari sejumlah Negara Eropa yang merasas khawatir Negara berpenduduk mayoritas Islam itu tak dapat menyesuaikan diri dengan Negara Eropa lain. Turki menuduh para penentangnya itu sebagai ingin melestarikan ‘klub kristen'.
Lamaran keanggotaan Turki resminya baru dibicarakan Oktober 2005, negosiasi ini diperkirakan akan memakan waktu 10 tahun. Muslim Turki terbesar dari kelompok Sunni, lalu yang cukup signifikan dari Shias.
D.   Perkembangan Islam di Benua Australia(4,7% 547,381)
Australia termasuk wilayah baru bagi agama Islam. Islam masuk ke wilayah ini dibawa oleh kaum Muslimin imigran setelah perang dunia I dan II. Mereka berasal dari Turki, Mesir, negara-negara Timur Tengah, dan daerah Balkan. Bahkan di antara umat Islam imigran itu, ada pula yang berasal dari Pakistan, India, dan Indonesia. Umat Islam Australia tersebar di berbagai negara bagian, seperti Canberra, Victoria, Australia Barat, Kepulauan Christmas, Queensland, Australia Selatan, Northern Territory, dan Tasmania.
Selain itu, umat Islam terdapat pula di Selandia Baru, Kepulauan Solomon, Vanuatu, Samoa Barat, dan Papua Nugini. Sebagaimana di negara-negara lain yang umat Islamnya sebagai pendatang, di Benua Australia pun terdapat organisasi-organisasi Islam dan masjid-masjid yang didirikan oleh kelompok umat Islam berdasarkan asal negaranya. Misalnya, umat Islam Turki lebih banyak berkelompok sesama Muslim Turki dan kemudian membangun masjid yang dikelola berdasarkan kebiasaan Turki. Pada tahun 1976, dibentuklah organisasi Islam yang bertaraf nasional, yaitu Australian Federation of Islamic Council (AFIC), yang tugasnya melaksanakan koordinasi, khususnya dalam dakwah Islam di seluruh wilayah Benua Australia. AFIC ini berkantor pusat di Sydney dan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti berikut :
1)    Membentuk Islamic Council yang berkedudukan di setiap negara bagian atau teritori yang bertugas mengurus berbagai kegiatan Islam di wilayahnya ;
2)    Menyelenggarakan perkawinan secara Islam, dengan mengambil tempat di masjid atau Islamic Center ;
3)    Mengadakan kerjasama dengan pemerintah dalam penyembelihan hewan-hewan yang dagingnya akan diekspor ke negara-negara Islam. ? Mengangkat imam-imam masjid yang ada di Australia. Imam-imam masjid yang diangkat AFIC ini digaji oleh pemerintah Saudi Arabia;
4)    Mengusahakan dana dari negara-negara Arab, terutama dari Saudi Arabia untuk pembangunan masjid-masjid dan Islamic Center ;
5)    Mengusahakan agar hukum-hukum Islam yang menyangkut keluarga, seperti perkawinan, perceraian, kuburan Islam, hari libur, dan hari-hari besar Islam diakui oleh pemerintah. Hal lain yang menggembirakan bahwa di negara federal Australia kebebasan beragama dijamin oleh undang-undang, dan juga toleransi antarumat beragama cukup tinggi. Selain AFIC di Australia, terdapat organisasi mahasiswa Islam yang disebut Australian Students Organization, yang giat melakukan dakwah di berbagai perguruan tinggi.
E.   Perkembangan Islam di Benua Afrika
1.     Afrika Selatan(1,5% 659,967 jiwa)
Agama Islam masuk ke wilayah Afrika sejak abad ke-17. Salah satu penyebarnya adalah warga negara keturunan Indonesia, yakni Syekh Yusuf Makassar. Hingga saat ini, umat Islam di Afrika Selatan mencapai 1,25 juta jiwa atau sekitar tiga persen dari total penduduknya yang berjumlah 49 juta jiwa.
Kendati minoritas, mereka ada di salah satu pusat pertumbuhan Islam terpesat di Benua Afrika saat ini. Sebagai ilustrasi, di Kota Soweto, tak jauh dari Johannesburg, pada pertengahan 1970-an, cuma ada 10 orang Muslim. Namun, pada awal 2002, jumlahnya berlipat seribu kali menjadi sekitar 10 ribu orang.
Masjid dan madrasah sangat mudah dijumpai. Jumlah orang di berbagai townships, pusat-pusat permukiman penduduk berkulit hitam dan miskin, semakin hari terus bertambah yang menjadi Muslim. Setiap tahun berlangsung “Festival Syahadat” yang diprakarsai oleh Syekh Dr Abdalqadir as-Sufi. Sejak awal 2000, ratusan orang memeluk Islam. Terakhir, 22 Mei 2010, sebanyak 71 orang, khususnya dari Suku Zulu, serentak kembali kepada Islam di Durban.
Mengapa Islam menarik mereka? Islam dirasakan sebagai jalan keluar dari ancaman gangsterisme dan problem sosial lain, seperti obat terlarang, kekerasan seksual, wabah korupsi, dan dekadensi moral masyarakat lain yang terus merebak di berbagai kawasan di Afrika Selatan. Perhatian Islam atas nasib kaum miskin menarik hati mereka. Dalam situasi politik rasis puluhan tahun sebelumnya, agama Islam telah dipandang sebagai salah satu bentuk resistensi dan penolakan atas tatanan masyarakat yang didasarkan doktrin apartheid tersebut.
Perlu diketahui bahwa penyebaran agama Islam di Afrika Selatan dimulai terutama oleh para ulama, bangsawan, dan para tahanan politik penjajah Belanda. Hal ini memberikan pengaruh khusus atas perkembangan Islam di Afrika Selatan. Sejarah Islam di sana memang bersamaan dengan sejarah kolonialisme. Islam telah berada di Afrika Selatan selamakurang lebih tiga ratus tahun lamanya. Meski relatif kecil, peran mereka kini semakin besar dan penting.
Media massa Muslim, baik elektronik maupun cetak, sebagai satu indikasi yang mudah dilihat, telah berkembang dan menempati posisi penting di mata publik. Di seluruh Afrika Selatan, pada 2005, diperkirakan terdapat sekitar 455 masjid dan 408 lembaga-lembaga pendidikan mulai dari madrasah, sekolah lanjutan, sampai universitas. Jumlah organisasi sosial dan kesejahteraan, lembaga budaya dan perdagangan, serta media massa mencapai 465 lembaga. Sejak awal 2006, organisasi sosial kemasyarakatan ini bahkan telah meningkat menjadi 1.328 lembaga.
Kaum Muslim di Afrika Selatan terpusat di dua kota besar, yaitu Durban dan Cape Town, selain di Johannesburg, Port Eliazabeth, Pretoria, dan Soweto. Cape Town, khususnya, merupakan pusat keberadaan kaum Muslim di Afrika Selatan. Di sini, jumlah Muslim sekitar 700 ribu orang atau 30 persen dari jumlah penduduknya.
2.     Al-Jazair(99% 32,999,884))
Bentuk pemerintahannya adalah republik, adapun ibukotanya adalah Al_jir, dan bahasa resminya adalah bahasa Arab dan bahasa Perancis. Penduduknya yang beragama Islam berjumlah 99,1 % dari seluruh penduduk.
Aljazair diperintah oleh bangsa Romawi semenjak tahun 40 SM, oleh Vandala dari tahun 429 – 534 SM, oleh Bizantium dari tahun 534 – 690 SM, akhir abad ke-7 dikuasai umat Islam. Pada tahun 1830 M Aljazair diduduki oleh Perancis, dan baru pada tanggal 3 Juli 1962 memperoleh kemerdekaan.
Semenjak tahun 1980, Aljazair memasuki masa kebangkitan Islam, hal itu ditandai antara oleh :
1)    Semangat kehidupan beragamanya meningkat ;
2)    Perencanaan ekonomi yang lebih sistematis, bahkan menjadikan penduduk menganut minoritas mitos industrilisasi sebagai satu-satunya kekuatan.
Berdasarkan kongres partai tunggal di Aljazair, yakni The National Liberation Front (Front Pembebasan Nasional) pada tanggal 27 – 31 Januari 1979, maka diadakan kegiatan-kegiatan :
a.        Mendirikan “Pusat Latihan Imam” di Meftah, sebelah Utara Al-Jir ;
b.        Membangun Universitas Teknik Ultra Modern di Oran, mendirikan pusat perdagangan Ultra modern di Oran, dan membangun pusat perdagangan serta kebudayaan Riyad Al-Feth yang bergaya Barat dan kontroversial di Al-Jir ;
c.        Pembangunan Masjid-masjid.
Di Aljazir terdapat Kementerian Agama (Wizarah As-Syu’un Al-Diniyah), yang tugas utamanya mengembakan studi Islam dan mengenalkan tradisi Islam serta ideologi Islam. Salah satu kegiatannya adalah menyelenggarakan seminar tentang pemikiran Islam yang pertama di Batna (1969), kedua di Aures (1978), dan ketiga di Al-Jir (1980).Nigeria(50% 67,515,582 jiwa)
3.     Mesir(90-94% 72,301,532 - 75,514,933 jiwa)
Mesir terletak di pantai timur laut benua Afrika. Umat Islam di negeri ini merupakan mayoritas. Ibukota Mesir ialah Kairo, dan bahasa resminya adalah bahasa Arab. Dan tahun 623 M - 1914 M, Mesir diperintah o!eh kekhalifahan dan raja-raja Islam. Mesir menjadi protektorat Inggris dan tahun 1914 sampai tahun 1922 M. Mesir merdeka dari Inggris pada tahun 1922 M. Mesir biasa juga disebut: “Jumhuriyah Misr Al-Arabiyah” (Republik Arab Mesir), luas daerahnya sekitar 997.739 km2 .
Setelah merdeka, Mesir merupakan negara yang bentuk pemerintahannya ialah monarki konstitusional. Mesir menjadi negara Republik pada tanggal 18 Juni 1953, dengan presiden pertamanya Mayor Jenderal Muhammad Naguib.
Mesir adalah negara yang besar jasanya bagi kemajuan umat Islam di bidang ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kebudayaan. Hal ini ditandai dengan didirikannya berbagai perguruan tinggi, dan yang tertua adalah Universitas Al-Azhär di Kairo, yang didirikan oleh Jauhar A1-Khatib As-Saqili pada tanggal 7 Ramadan 361 H (22 Juni 972 M). Selama berabad-abad, Universitas Al-Azhar ini menjadi pusat pendidikan Islam dan tempat pertemuan puluhan ribu mahasiswa Muslim yang datang dari seluruh dunia. Di bidang arsitektur, Mesir juga memiliki bangunan-bangunan yang memiliki nilai seni yang tinggi, seperti :
a.        Al-Qasr Al-Garb (Istana Barat) ;
b.        Al Qasr Asy-Syarq (Istana Timur) ;
c.        Universitas Al-Azhar ;
d.        tembok yang mengelilingi istana, dan pintu-pintu gerbang yang terkenal dengan nama Bab An-Nasr (pintu kemenangan) ;
e.        Bab Al-Fath (pintu pembukaan).
Selain itu, di Mesir juga terdapat masjid-masjid yang megah nan indah, misalnya :
a.        masjid A1-Azhar ;
b.        masjid Maqis ;
c.        masjid Rasyidah ;
d.        masjid Aqmar ;
e.        masjid Saleh ;
f.         masjid raya di Qairawan yang dibangun kembali pada tahun 862 M.
F.    Hikmah Mempelajari Perkembangan Islam di Dunia
a.       Dapat memberikan gambaran bahwa Islam merupakan agama fitrah dan berkembang ke pelosok dunia tidak melalui kekerasan atau peperangan ;
b.       Dengan melihat perkembangan Islam yang menyebar ke pelosok dunia, umat Islam akan terdorong untuk meningkatkan kualitas, baik secara pribadi maupun umum, agar mampu berperan dalam percaturan dunia yang semakin global ;
c.       Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang perkembangan peradaban umat Islam di berbagai belahan dunia ;
d.       Memiliki saudara seiman dengan jumlah mencapai 1 milyar ;
e.       Merasa gembira dengan torehan prestasi dan kemajuan saudaranya sekaligus merasa sedih dan menderita terhadap penderitaan saudaranya yang seiman ;
f.        Semakin yakin keimanan muslim akan kebenaran agamanya meskipun telah dihambat, dinodai, dan dihalangi dengan berbagai cara oleh mereka yang tidak menyukai Islam.





No comments:

Post a Comment