HEWAN-HEWAN LANGKA
Harimau Sumatera
Indonesia
memiliki dua jenis harimau endemik, yakni Harimau Bali yang telah dinyatakan
punah sejak tahun 1937 dan Harimau Sumatera yang masih ada hingga kini, namun
dalam jumlah yang sudah sangat sedikit. Jumlah harimau Sumatra di Indonesia
diperkirakan hanya berkisar 500 ekor dan berhabitat di pulau Sumatera saja.
Badak
Badak bercula
dua dari Sumatera (Badak Sumatera) dan badak bercula satu dari Jawa (Badak
Jawa) tergolong satwa yang sudah hampir punah di Indonesia. Data menyebutkan
jumlah Badak bercula dua sisa sekitar 300 ekor saja. Sedang Badak bercula satu
lebih memprihatinkan lagi karena jumlahnya tercatat sisa puluhan ekor saja.
Karenanya, telah dibuat penangkaran khusus di Ujung Kulon Banten untuk
melindungi populasi Badak bercula satu.
Orang Utan
Orang Utan
Sumatera dan Orang Utan Kalimantan juga tergolong satwa langka yang sangat
dilindungi di Indonesia. Dari segi fisik Orang Utan Sumatera ini berukuran
lebih kecil dari Orang utan Kalimantan. Dibanding Orang Utan Kalimantan, Orang
utan Sumatera berjumlah lebih minim.
Monyet Hitam Sulawesi
Jenis monyet
yang juga lazim disebut Yaki atau Monyet Wolai memiliki ciri fisik yang sangat
unik. Tubuhnya dipenuhi bulu hitam pekat mengkilat, dengan jambul dan pantat
berwarna merah muda. Monyet Hitam Sulawesi ini juga memiliki ukuran tubuh yang
besar. Sayangnya, hewan lucu ini juga sudah hampir punah.
Anoa
Hewan yang
habitatnya berada di pulau Sulawesi ini tampak mirip dengan kambing. Yang
membedakannya adalah ukurannya yang besar dan tanduknya yang runcing. Tanduk
khas di kepalanya itu dapat mencapai panjang 30 cm.
Jalak Bali
Sesuai namanya,
burung langka yang satu ini hanya hidup di Bali, tepatnya bagian barat Pulau
Bali. Jalak Bali merupakan spesies burung pengicau. Ukurannya sedang, sekitar
25 centimeter.
TUMBUHAN-TUMBUHAN LANGKA
Bunga Bangkai
Bunga bangkai
merupakan bunga raksasa yang sangat unik karena dapat mengeluarkan bau busuk
seperti bangkai. Bau busuk tersebut sebenarnya bertujuan untuk mengundang
kumbang dan lalat agar hinggap dan membantu proses penyerbukan. Bunga ini
tumbuh tinggi menjulang ke atas hingga bisa mencapai 4 meter. Ketika mekar,
bagian luarnya berwarna putih krem sedangkan mahkotanya berwarna merah tua
keunguan. Bunga ini hanya akan mekar selama 7 hari hingga kemudian mati atau
tumbuh kembali.
Bunga bangkai
berbunga pada rentang waktu yang cukup lama, bisa sekitar 5 tahun sekali.
Habitat asli bunga ini ada di hutan Sumatera. Akan tetap saat ini sudah mulai
banyak yang dilestarikan di daerah lainnya seperti di Taman Hutan Raya Ir.
Djuanda, Bandung.
Rafflesia Arnoldii
Padma Raksasa
atau Rafflesia Arnoldii juga merupakan bunga raksasa yang mengeluarkan bau
busuk menyengat ketika mekar. Karena sama-sama mengeluarkan bau busuk,
terkadang banyak orang yang keliru menyebut bunga ini sebagai bunga bangkai.
Rafflesia
Arnoldii tumbuh melebar ke samping dan bukan meninggi seperti bunga bangkai.
Ketika bunganya mekar, diameternya bisa mencapai 1 meter dengan berat hingga 10
kilogram. Masa tumbuh hingga sampai mekarnya adalah sekitar 9 bulan. Bunga ini
hanya akan mekar selama 7 hari sebelum kemudian layu dan mati. Bunga Rafflesia
Arnoldii hidup menumpang pada tumbuhan lain. Maka dari itu, habitatnya sangat
bergantung kepada adanya tumbuhan inang. Saat ini populasi bungai ini semakin
menyusut karena habitatnya yang semakin sempit karena adanya alih fungsi hutan
menjadi area pertanian, pemukiman, ataupun pertambangan.
Cendana
Cendana
merupakan salah satu pohon yang memiliki banyak kegunaan di Indonesia. Kayu
cendana dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan dupa, parfum, aroma terapi,
rempah-rempah, hingga sangkur keris (warangka). Konon, harum dari kayu cendana
ini bisa bertahan hingga ratusan tahun lamanya. Karena berbagai manfaatnya
tersebut, tidak salah jika pohon ini sangat terkenal di Indonesia. Sayangnya
pohon cendana bukanlah tumbuhan yang mudah untuk dibudidayakan sehingga saat
ini sudah berstatus sebagai tumbuhan yang ternacam punah.
Pada awal
kehidupannya, kecambah cendana merupakan tumbuhan parasit yang hidup menumpang
di tumbuhan lainnya karena ia tidak mampu hidup sendiri. Maka dari itu, pohon
cendana saat ini sudah mulai berkurang populasinya. Minyak dasar kayu cendana
juga saat ini sudah sangat mahal karena langka dan sulit untuk ditemukan.
Damar
Tumbuhan langka
di Indonesia yang selanjutnya adalah pohon damar. Pohon ini memiliki batang
yang tingginya bisa mencapai 60 meter. Pohon ini tumbuh di berbagai daerah di
Indonesia dengan berbagai sebutan seperti kisi (Buru), salo (Ternate), dayungon
(Samar), ki damar (Sunda), dan lainnya.
Selain kayunya,
pohon ini juga dimanfaatkan getahnya. Getah pohon damar dapat digunakan sebagai
bahan pembuatan kopal. Kopal merupakan salah satu bahan dasar cairan pelapis
kertas dan juga lak atau vernis.
Kantong Semar
Kantong semar
merupakan tanaman yang sangat unik karena dapat memangsa berbagai serangga di
dekatnya seperti lalat, lebah, dan lainnya. Tumbuhan karnivora ini sudah cukup
Kantong semar
sendiri baru bisa memangsa serangga ketika usianya sudah dewasa. Ia akan
membuka kantungnya untuk agar ada serangga yang masuk ke dalamnya. Jika sudah
ada yang terjebak, maka kantungnya akan langsung tertutup untuk mulai mencerna
serangga tersebut.
Ulin
Pohon ulin atau
yang sering disebut juga sebagai bulian atau kayu besi merupakan tumbuhan khas
Kalimantan. Pohon ini mampu menghasilkan kayu yang sangat kuat sehingga banyak
digunakan untuk konstruksi bangunan seperti rumah, jembatan, kapal laut, dan sebagainya.
Pohon ini bisa tumbuh hingga ketinggian 36 meter dengan diameter batang sebesar
95 cm.
Pohon ini
sendiri banyak tersebar di Kalimantan dan Suamtera. Sayangnya pohon ini cukup
sulit untuk dikembangbiakan sehingga populasinya dapat menyusut jika habitat
aslinya semakin berkurang.