Tuesday, 30 October 2018

TUMBUHAN DAN HEWAN LANGKA DI INDONESIA



HEWAN-HEWAN LANGKA

Harimau Sumatera



      Indonesia memiliki dua jenis harimau endemik, yakni Harimau Bali yang telah dinyatakan punah sejak tahun 1937 dan Harimau Sumatera yang masih ada hingga kini, namun dalam jumlah yang sudah sangat sedikit. Jumlah harimau Sumatra di Indonesia diperkirakan hanya berkisar 500 ekor dan berhabitat di pulau Sumatera saja.


Badak




      Badak bercula dua dari Sumatera (Badak Sumatera) dan badak bercula satu dari Jawa (Badak Jawa) tergolong satwa yang sudah hampir punah di Indonesia. Data menyebutkan jumlah Badak bercula dua sisa sekitar 300 ekor saja. Sedang Badak bercula satu lebih memprihatinkan lagi karena jumlahnya tercatat sisa puluhan ekor saja. Karenanya, telah dibuat penangkaran khusus di Ujung Kulon Banten untuk melindungi populasi Badak bercula satu.




Orang Utan



      Orang Utan Sumatera dan Orang Utan Kalimantan juga tergolong satwa langka yang sangat dilindungi di Indonesia. Dari segi fisik Orang Utan Sumatera ini berukuran lebih kecil dari Orang utan Kalimantan. Dibanding Orang Utan Kalimantan, Orang utan Sumatera berjumlah lebih minim.


Monyet Hitam Sulawesi



      Jenis monyet yang juga lazim disebut Yaki atau Monyet Wolai memiliki ciri fisik yang sangat unik. Tubuhnya dipenuhi bulu hitam pekat mengkilat, dengan jambul dan pantat berwarna merah muda. Monyet Hitam Sulawesi ini juga memiliki ukuran tubuh yang besar. Sayangnya, hewan lucu ini juga sudah hampir punah.





Anoa



      Hewan yang habitatnya berada di pulau Sulawesi ini tampak mirip dengan kambing. Yang membedakannya adalah ukurannya yang besar dan tanduknya yang runcing. Tanduk khas di kepalanya itu dapat mencapai panjang 30 cm.


Jalak Bali




      Sesuai namanya, burung langka yang satu ini hanya hidup di Bali, tepatnya bagian barat Pulau Bali. Jalak Bali merupakan spesies burung pengicau. Ukurannya sedang, sekitar 25 centimeter.


TUMBUHAN-TUMBUHAN LANGKA


Bunga Bangkai



      Bunga bangkai merupakan bunga raksasa yang sangat unik karena dapat mengeluarkan bau busuk seperti bangkai. Bau busuk tersebut sebenarnya bertujuan untuk mengundang kumbang dan lalat agar hinggap dan membantu proses penyerbukan. Bunga ini tumbuh tinggi menjulang ke atas hingga bisa mencapai 4 meter. Ketika mekar, bagian luarnya berwarna putih krem sedangkan mahkotanya berwarna merah tua keunguan. Bunga ini hanya akan mekar selama 7 hari hingga kemudian mati atau tumbuh kembali.

      Bunga bangkai berbunga pada rentang waktu yang cukup lama, bisa sekitar 5 tahun sekali. Habitat asli bunga ini ada di hutan Sumatera. Akan tetap saat ini sudah mulai banyak yang dilestarikan di daerah lainnya seperti di Taman Hutan Raya Ir. Djuanda, Bandung.


Rafflesia Arnoldii 


      Padma Raksasa atau Rafflesia Arnoldii juga merupakan bunga raksasa yang mengeluarkan bau busuk menyengat ketika mekar. Karena sama-sama mengeluarkan bau busuk, terkadang banyak orang yang keliru menyebut bunga ini sebagai bunga bangkai.

      Rafflesia Arnoldii tumbuh melebar ke samping dan bukan meninggi seperti bunga bangkai. Ketika bunganya mekar, diameternya bisa mencapai 1 meter dengan berat hingga 10 kilogram. Masa tumbuh hingga sampai mekarnya adalah sekitar 9 bulan. Bunga ini hanya akan mekar selama 7 hari sebelum kemudian layu dan mati. Bunga Rafflesia Arnoldii hidup menumpang pada tumbuhan lain. Maka dari itu, habitatnya sangat bergantung kepada adanya tumbuhan inang. Saat ini populasi bungai ini semakin menyusut karena habitatnya yang semakin sempit karena adanya alih fungsi hutan menjadi area pertanian, pemukiman, ataupun pertambangan.

 Cendana


      Cendana merupakan salah satu pohon yang memiliki banyak kegunaan di Indonesia. Kayu cendana dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan dupa, parfum, aroma terapi, rempah-rempah, hingga sangkur keris (warangka). Konon, harum dari kayu cendana ini bisa bertahan hingga ratusan tahun lamanya. Karena berbagai manfaatnya tersebut, tidak salah jika pohon ini sangat terkenal di Indonesia. Sayangnya pohon cendana bukanlah tumbuhan yang mudah untuk dibudidayakan sehingga saat ini sudah berstatus sebagai tumbuhan yang ternacam punah. 

      Pada awal kehidupannya, kecambah cendana merupakan tumbuhan parasit yang hidup menumpang di tumbuhan lainnya karena ia tidak mampu hidup sendiri. Maka dari itu, pohon cendana saat ini sudah mulai berkurang populasinya. Minyak dasar kayu cendana juga saat ini sudah sangat mahal karena langka dan sulit untuk ditemukan.

Damar 



      Tumbuhan langka di Indonesia yang selanjutnya adalah pohon damar. Pohon ini memiliki batang yang tingginya bisa mencapai 60 meter. Pohon ini tumbuh di berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai sebutan seperti kisi (Buru), salo (Ternate), dayungon (Samar), ki damar (Sunda), dan lainnya. 

      Selain kayunya, pohon ini juga dimanfaatkan getahnya. Getah pohon damar dapat digunakan sebagai bahan pembuatan kopal. Kopal merupakan salah satu bahan dasar cairan pelapis kertas dan juga lak atau vernis.


Kantong Semar 




      Kantong semar merupakan tanaman yang sangat unik karena dapat memangsa berbagai serangga di dekatnya seperti lalat, lebah, dan lainnya. Tumbuhan karnivora ini sudah cukup

      Kantong semar sendiri baru bisa memangsa serangga ketika usianya sudah dewasa. Ia akan membuka kantungnya untuk agar ada serangga yang masuk ke dalamnya. Jika sudah ada yang terjebak, maka kantungnya akan langsung tertutup untuk mulai mencerna serangga tersebut.


Ulin



      Pohon ulin atau yang sering disebut juga sebagai bulian atau kayu besi merupakan tumbuhan khas Kalimantan. Pohon ini mampu menghasilkan kayu yang sangat kuat sehingga banyak digunakan untuk konstruksi bangunan seperti rumah, jembatan, kapal laut, dan sebagainya. Pohon ini bisa tumbuh hingga ketinggian 36 meter dengan diameter batang sebesar 95 cm. 

      Pohon ini sendiri banyak tersebar di Kalimantan dan Suamtera. Sayangnya pohon ini cukup sulit untuk dikembangbiakan sehingga populasinya dapat menyusut jika habitat aslinya semakin berkurang.

No comments:

Post a Comment