AKU
Kalau
sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
AKU BERKACA
Ini
muka penuh luka
Siapa punya ?
Siapa punya ?
Kudengar
seru menderu
dalam hatiku
Apa hanya angin lalu ?
dalam hatiku
Apa hanya angin lalu ?
Lagu
lain pula
Menggelepar tengah malam buta
Menggelepar tengah malam buta
Ah…….!!
Segala
menebal, segala mengental
Segala tak kukenal ………….!!
Selamat tinggal …………….!
Segala tak kukenal ………….!!
Selamat tinggal …………….!
CINTAKU JAUH DI PULAU
Cintaku
jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu
melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya
Di
air yang tenang, di angin mendayu
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”
Amboi!
Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku
jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
DO’A
kepada
pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar
susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu
panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku
hilang bentuk
remuk
remuk
Tuhanku
aku
mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
HAMPA
kepada
sri
sepi di luar. sepi menekan-mendesak
lurus kaku pohonan. tak bergerak
sampai di puncak. sepi memagut,
tak satu kuasa melepas-renggut
segala menanti. menanti. menanti
sepi
tambah ini menanti jadi mencekik
memberat-mencengkung punda
sampai binasa segala. belum apa-apa
udara bertuba. setan bertempik
ini sepi terus ada. dan menanti.
sepi di luar. sepi menekan-mendesak
lurus kaku pohonan. tak bergerak
sampai di puncak. sepi memagut,
tak satu kuasa melepas-renggut
segala menanti. menanti. menanti
sepi
tambah ini menanti jadi mencekik
memberat-mencengkung punda
sampai binasa segala. belum apa-apa
udara bertuba. setan bertempik
ini sepi terus ada. dan menanti.
KAWANKU DAN AKU
Kami
sama pejalan larut
Menembus kabut
Hujan mengucur badan
Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan
Menembus kabut
Hujan mengucur badan
Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan
Darahku
mengental pekat. Aku tumpat pedat
Siapa
berkata-kata?
Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga
Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga
Dia
bertanya jam berapa?
Sudah
larut sekali
Hilang tenggelam segala makna
Dan gerak tak punya arti
Hilang tenggelam segala makna
Dan gerak tak punya arti
No comments:
Post a Comment